Jumat, 01 November 2013

" DIA YANG MALANG "

 
Hari itu langit tak begitu bersahabat ketika Aku pulang dari sekolah. Ketika di tengah perjalanan tiba-tiba turun hujan dengan lebat. Lebih baik Aku berteduh di tempat yang reda untuk menjaga seragamku agar tetap kering untuk sekolah esok hari.
Sejauh mata memandang Aku melihat laki laki berusia sekitar 16 tahunan yang sedang hujan-hujanan di pinggir jalan. Tubuh dia kotor, kurus, dan dekil tak terurus dalam benakku, “Siapa orang  itu ya?”. Tak henti-hentinya Aku melihat laki laki itu Dia bernyanyi dan tertawa, mungkin Dia menemukan kebahagiaan ketika turun hujan.
Tapi lama-kelamaan laki laki itu mulai pucat akibat Dia terlalu lama berhujanan-hujanan.
tepat di depan tempat ku berteduh
 "acil!!!! " teriak ku, dengan hati yang cukup terenyuh
 " fardian..." balasnya dengan tatapan yang sendu.
 " apa kabar fardian lama tak mendengarmu" sambungnya lagi.
 " baik, bagaimana denganmu ngapain kamu disini kamu gak sekolah"
tanyaku balik
 " ya inilah keadaanku, aku tak sanggup dengan biaya sekolah semenjak orang tuaku ceria dan meninggalkan ku. buat makan saja aku harus bersusah payah apalagi untuk bersekolah"
dengan cuaca yang cukup kelam dan petir yang menyambar nyambar aku mendengar kata kata dari anak yang sepadan dengan ku.
aku ajak dia disebuah warung di dekat aku berteduh.
dan kami berbicara panjang lebar tenetang kehidupan dia sekarang, aku pun terharu mendengar semua itu, hujan pun mulai reda aku pun berpamitan untuk ijin pulang dan aku memberinya uang lima puluh ribu dia menolak dan akupun memaksanya untuk menerimanya.
di sepanjang jalan aku pulang aku memikirkan tentang sahabatku yang dulu sewaktu smp sangat pintar,tapi dia harus mengubur dalam dalam cita citanya karena himpitan ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar